Mengunjungi Tempat Wisata Bersejarah Di Makassar
Mengunjungi Tempat Wisata Bersejarah Di Makassar – Makam Benteng Rotterdam Kompleks Makam Raja Pangeran Diponegoro Talo Monumen Mandala Museum Kota Makassar Pelabuhan Paotere Babul Masjid Firdaus Gereja Katolik Pulau Lakkang Katedral Kuil Xiang Ma
Kota Makassar berada di sisi selatan Pulau Sulawesi. Kota ini menjadi saksi bisu perlawanan masyarakat sejak masa kolonial hingga pasca kemerdekaan.
Mengunjungi Tempat Wisata Bersejarah Di Makassar
Kota ini memiliki beragam landmark bersejarah yang masih dapat disaksikan hingga saat ini. Bahkan, beberapa reruntuhan tersebut telah dijadikan tempat wisata yang cukup diminati warga sekitar maupun wisatawan.
Tempat Wisata Menarik Di Sulsel, Ini 10 Tempat Yang Wajib Kamu Dikunjungi
Lalu apa saja tempat wisata bersejarah yang ada di kota Makassar? Berikut 10 Tempat Wisata Sejarah di Kota Makassar yang dirangkum di Sulsel dari berbagai sumber.
Fort Rotterdam dulunya merupakan benteng peninggalan Kerajaan Goa-Tallo. Bisa dibilang, Benteng Ujang Pandang merupakan identitas kota Makassar. Foto: Ridho
Tempat wisata sejarah di kota Makassar yang pertama adalah Fort Rotterdam. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng, Raja Goa ke-10.
Benteng Rotterdam dulunya bernama Benteng Ujung Pandang. Bangunan benteng ini berbentuk seperti kura-kura yang melambangkan keberhasilan negara Goa di darat dan laut.
Optimistis, Menyambut Objek Wisata Ramah Muslim
Pada tahun 1655-1669, Benteng Ujung Pandang hancur dalam Perang Makassar. Saat itu Belanda menyerang Kesultanan Goa yang dipimpin Sultan Hasanuddin.
Perang tersebut berakhir pada tanggal 18 November 1667. Akibat perang ini, sebagian bangunan benteng hancur dan Kesultanan Goa berhasil dikalahkan. Pada akhirnya Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.
Setelah berhasil menaklukkan kerajaan Goa, Gubernur Jenderal Spielman membangun kembali benteng yang sebagian telah hancur dengan gaya arsitektur Belanda. Benteng ini kemudian berganti nama menjadi Fort Rotterdam setelah kota tempat Spielman dilahirkan di Belanda.
Bangunan ini juga menampung Pangeran Deponegoro antara tahun 1833 dan 1855. Di sana juga terdapat kamp tawanan perang tentara Jepang pada Perang Dunia Kedua.
10 Destinasi Wisata Sejarah Di Kota Makassar Yang Wajib Dikunjungi
Kemudian pada tahun 1945-1949, pada masa invasi militer Belanda, benteng ini kembali dikuasai oleh Belanda. Akhirnya pada tahun 1970-an, benteng ini dipugar oleh pemerintah dan menjadi objek wisata.
Gedung Fort Rotterdam terletak di Jalan Ujung Pandang, Kelurahan Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. masyarakat bisa mengunjungi lokasi ini mulai pukul 09.00-18.00 WITA.
Tempat wisata sejarah berikutnya yang bisa dikunjungi adalah Makam Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro merupakan pahlawan nasional yang merupakan pemimpin perjuangan besar melawan penjajahan Belanda.
Pada tahun 1830 Jenderal de Kock berhasil menyematkan pasukan Diponegoro di Magelang. Saat itu Pangeran Diponegoro menyatakan siap menyerah dengan syarat sisa pasukannya dibebaskan.
5 Tempat Wisata Di Makassar, Pantai Hingga Masjid 99 Kubah
Belanda menyetujuinya, lalu menangkap Pangeran Diponegoro dan mengasingkannya ke Manado. Tiga tahun kemudian, Pangeran Diponegoro kembali dipindahkan ke Penjara Fort Rotterdam, Makassar.
Pangeran Diponegoro tetap dipenjara seumur hidupnya. Ketika Pangeran Diponegoro meninggal, ia tidak kembali ke desanya, dan dimakamkan di kota Makassar.
Kompleks Makam Pangeran Diponegoro terletak di Jalan Diponegoro, Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Tempatnya sangat mudah dijangkau, berjarak sekitar 1 km dari Pelabuhan Sukarno Hatta dan sekitar 1,5 km dari Lapangan Karebosi hingga Jalan Irian.
Selain makam Pangeran Diponegoro dan istrinya, kompleks makam tersebut juga berisi 99 makam lainnya yang merupakan makam keluarga atau keturunan Pangeran Diponegoro.
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Seru Di Makassar Bersama Keluarga
Makam Raja Tello merupakan makam kuno tempat dimakamkannya raja-raja Tello pada abad ke-17 hingga ke-19. Dahulu Komplek Makam Raja Talo dikelilingi oleh Benteng Talo yang dihancurkan oleh Belanda akibat Perjanjian Bongaya tahun 1667.
Kompleks makam ini termasuk makam Mangkubumi Kerajaan Goa-Tallo yang bernama I Malingkang Daeng Manyonri. I Malingkang Daeng Manyonri adalah orang pertama yang masuk Islam di Kerajaan Goa-Tallo yang masuk Islam oleh Datuk Ri Bandang.
Makam kuno yang ada di kompleks makam ini berbentuk seperti struktur candi. Jenis hiasannya banyak sekali, yaitu berupa hiasan tumbuhan, ukiran daun, dan seni kaligrafi (huruf arab).
Secara administratif Makam Raja-Raja Tallo terletak di Jalan Sultan Abdullah 3, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Akses menuju tempat wisata bersejarah ini relatif mudah, masyarakat bisa menggunakan roda dua maupun roda empat.
Archipelago International Telusuri Bangunan Bersejarah Kota Makassar
Mandala Memorial adalah tempat bersejarah berikutnya yang wajib Anda kunjungi. Monumen Mandala merupakan simbol sejarah yang sangat penting dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk kembali menguasai wilayah Irian Barat dari belenggu penjajah Belanda pada tahun 1962.
Monumen Mandala Pembebasan Irlandia Barat tercatat mulai dibangun pada tahun 1994 dan diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, H.A. Zainal dibuat oleh Basari Palaguna. Peletakan batu pertama dilakukan pada 11 Januari 1994 oleh Soysilo Soderman yang saat itu menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.
Kemudian, monumen ini diresmikan pada tanggal 19 Desember 1995 oleh Presiden Soeharto. Tugu peringatan ini dibangun sebagai pengingat kuat atas upaya dan pengorbanan besar yang dilakukan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan wilayah.
Terdapat menara setinggi 62 meter di tempat bersejarah ini. Angka ini menjadi simbol tahun 1962, tahun perjuangan pembebasan Iran Barat.
8 Tempat Wisata Populer Di Makassar, Lepas Penat Sebentar Saat Business Trip- Blue Bird Group
Monumen ini terletak di Jalan Gendaral Sudirman No. 2, Desa Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar. Situs bersejarah ini hanya bisa dikunjungi pada hari Senin hingga Jumat mulai pukul 11.00-18.00 WITA.
Museum Kota Makassar menyimpan informasi sejarah tentang jati diri, sejarah dan budaya kota Makassar dan masyarakatnya. Museum ini terletak di Jalan Bali Kota no. 11 A, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsale).
Museum Kota Makassar pertama kali dibangun pada tahun 1906. Dengan dibangunnya gedung ini, status Makassar sebagai jimente (kota besar) meningkat.
Pada awal pembangunannya, museum ini dirancang sebagai kantor pemerintahan ‘Geminte Makassar’. Museum Kota Makassar saat itu berfungsi sebagai kantor walikota dan merupakan gedung perkantoran pertama di luar Fort Rotterdam.
Cuma Punya Satu Hari Untuk Wisata Di Makassar? Bisa!
Sampai awal masa kemerdekaan yaitu. Tahun 1947-1993, gedung ini masih berfungsi sebagai kantor Walikota Makassar. Barulah pada masa pemerintahan Suwahyo yang saat itu menjabat Walikota Kotamadya Ujung Pandang (1988-1993), kantor walikota dipindahkan ke kantor Gubernur Sulawesi yang kini menjadi gedung kantor Balaikota.
Pasca relokasi kantor walikota, kantor gubernur dipindahkan ke Jalan Urip Sumoharjo. Sedangkan gedung yang dulunya merupakan kantor Walikota Makassar berfungsi sebagai Museum Kota dan kini dikenal dengan nama ‘Museum Kota Makasar’.
Museum ini memiliki banyak koleksi antara lain bola meriam, koleksi naskah masa lalu berupa foto produksi, serta foto peristiwa dan bangunan bersejarah. Selain itu, terdapat koleksi patung Patomo mantan Wali Kota Makassar, kutu tradisional, dan koleksi foto mantan Wali Kota Makassar.
Berbagai aktivitas di Pelabuhan Paotere, Makassar hampir sama dengan Sunda Kelapa di Jakarta Utara. Kawasan ini terlihat mulai dari bongkar muat hingga perbaikan kapal. Foto: Rifianto Nugroho
30 Tempat Wisata Di Makassar Terpopuler 2023 & Harga Tiketnya
Pelabuhan Paotere mempunyai tempat tersendiri dalam sejarah kota Makassar. Desa Gusung yang terletak di bagian utara Kecamatan Ujung Tanah dikenal dengan sebutan Pedagang Perahu Rakyat.
Terletak sekitar 5 km dari pusat kota, pelabuhan ini telah beroperasi sejak abad ke-16. Pelabuhan Paotere dibangun pada abad ke-15 oleh Raja Talo kedua, Kareng Sameri Leukang Daeng Mareva.
Pelabuhan ini juga menjadi titik keberangkatan 200 kapal perang pada tahun 1420, sebagai bagian dari ekspedisi militer ke Kesultanan Malaka dan Samudera Pasay. Paotere juga menjadi bukti hubungan Sulawesi Selatan dengan kerajaan Portugal.
Saat ini, perahu sehari-hari masih aktif mengangkut berbagai jenis barang. Proses bongkar muat dimulai dari pagi hari hingga larut malam. Selain itu, Paotere juga terkenal dengan posisinya sebagai pusat perbelanjaan hasil tangkapan laut para nelayan. Semua dijual dalam kondisi mint.
Intip Uniknya Fort Rotterdam Makassar✨
Masjid Babul Firdaus Makassar merupakan salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan (Sulsale). Masjid ini telah berdiri sejak tahun 1980.
Masjid ini terletak di Jalan Kumala, Kecamatan Tamalte, Kota Makassar. Masjid Babul Firdaus dibangun pada masa pemerintahan Raja Goa ke-34 yang bernama Imakulu Daeng Serang Kareng Lembang Parang.
Dalam catatan sejarah, masjid ini digunakan sebagai tempat ibadah tidak hanya bagi umat Islam saja. Namun, para pejuang dan pendeta sering menggunakannya sebagai tempat persembunyian untuk mengatur strategi melawan penjajah.
Tempat wisata sejarah yang juga wajib dikunjungi ketika berkunjung ke Kota Makassar adalah Pulau Lakkang. Secara geografis, pulau ini terletak di pusat kota Makassar, letaknya di delta sungai Talo dan Pampang.
Ukm Literasi Lontara Ziarah Makam Bersejarah Dan Kunjungan Budaya Di Gowa- Makassar
Pada masa kolonial, Jepang menggunakan pulau ini sebagai tempat persembunyian dan pertahanan. Mereka membangun bunker bawah tanah atau bangunan pertahanan militer.
Banyak masyarakat lokal yang terlibat dalam pembangunan bunker di Pulau Lakkong. Soal lokasi bunkernya, tepat berada di tengah hutan bambu di Pulau Lakkong.
Untuk mencapai pulau ini, Anda harus menempuh jalur transportasi air. Masyarakat bisa menjangkaunya dari berbagai tempat, seperti Dermaga Kera-Kera, Kampus Unhas Tamalanaria, dan Dermaga Tol Lakkang yang berada di Desa Buloa, Kecamatan Tallo.
Katedral Katolik merupakan gereja tertua yang ada di kota Makassar dan seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Gereja ini terletak di sudut Jalan Kajaolalido, Jalan Kartini dan Jalan Thamrin.
13 Tempat Wisata Di Makassar: Fasilitas Dan Harga Tiket Masuk
Gereja ini dibangun sejak tahun 1906. Tujuan dibangunnya gereja ini adalah untuk memenuhi kebutuhan ibadah umat Kristen Katolik asing di Makassar.
Bentuk bangunannya mirip dengan Gereja Emmanuel, yaitu. simetris, namun dikelilingi pelataran besar di bagian depan, samping, dan belakang. Arsitektur bangunan Italia abad pertengahan terlihat dengan bentuk yang simetris, dari depan tampak meruncing mengikuti kemiringan atap.
Pilaster gaya Inggris klasik berjajar di bagian depan dan samping, dihiasi dengan cetakan di kaki kiri dan kanan, badan dan kepala. Alamat lengkap gereja ini adalah Jalan Kajaolalido No. 14, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Keberadaan Kelenteng Xiang Ma menunjukkan bahwa kota Makassar merupakan kota yang memiliki keberagaman budaya dan toleransi. Kuil ini merupakan tempat ibadah bagi komunitas Konghucu dan Budha.
8 Rekomendasi Tempat Bersejarah Di Makassar
Letaknya di dalam kuil